ANOATIMES.COM™ | Walau sudah diresmikan oleh mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, Pelabuhan Bungku Toko Kendari belum juga beroperasi. Proyek dengan dana bersumber dari APBN tersebut, terancam mangkrak.

Komisi III DPRD Sultra kini angkat bicara. Ketua Komisi III, Tahir, menilai PT Pelindo Kendari harus bergerak cepat memfungsikan pelabuhan tersebut tanpa menunggu dari Syahbandar Kendari.
PT Pelindo Kendari diminta agar tidak takut memfungsikan pelabuhan Bungku Toko. Pasalnya, instruksi dan izin untuk pengoperasian itu telah disampaikan Menteri Perhubungan saat prosesi peresmian. Belum lagi instruksi Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam.
“Jangan saling tunggu. Inilah juga yang kami sesalkan dari PT Pelindo Kendari, kenapa tidak dioperasikan pelabuhan itu sejak awal diresmikan. Kan pak menteri itu mengarahkan ke PT Pelindo Kendari untuk menfungsikan pelabuhan. Kenapa harus menunggu dari Syahbandar Kendari lagi,” sesal Tahrir.
Lebih lanjut Tahir mengatakan, dengan dibangunnya Pelabuhan Bungku Toko, aktifitas Pelabuhan Nusantara Kendari seharusnya sudah terhenti. Dibangunnya Pelabuhan Bungku Toko, Menurut Tahrir karena lahan Pelabuhan Nusantara Kendari terkena proses pembangunan Jembatan Bahteramas.
“Kan di Pelabuhan Nusantara itu mau dibangun Jembatan Bahteramas, kenapa lagi berlama-lama disitu. Ini harus ada kesadaran semua pihak baik syahbandar, PT Pelindo, dan Kepolisian,” ujarnya.
Tahir berjanji akan mempertemukan PT Pelindo, Syahbandar dan Kepolisian untuk duduk bersama di kantor dewan guna membahas polemik pengoperasian pelabuhan Bungku Toko.
“Nanti kita rapatkan saja, kita pertemukan semua pihak, kita akan tanya apa kendalanya sampai tidak mau menggunakan pelabuhan Bungku Toko. Soal izin kan sudah ada izin dari kementrian dan pemda. Apalagi yang ditunggu,” tegasnya.[http://kabarkendari.com/]

Komisi III DPRD Sultra kini angkat bicara. Ketua Komisi III, Tahir, menilai PT Pelindo Kendari harus bergerak cepat memfungsikan pelabuhan tersebut tanpa menunggu dari Syahbandar Kendari.
PT Pelindo Kendari diminta agar tidak takut memfungsikan pelabuhan Bungku Toko. Pasalnya, instruksi dan izin untuk pengoperasian itu telah disampaikan Menteri Perhubungan saat prosesi peresmian. Belum lagi instruksi Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Nur Alam.
“Jangan saling tunggu. Inilah juga yang kami sesalkan dari PT Pelindo Kendari, kenapa tidak dioperasikan pelabuhan itu sejak awal diresmikan. Kan pak menteri itu mengarahkan ke PT Pelindo Kendari untuk menfungsikan pelabuhan. Kenapa harus menunggu dari Syahbandar Kendari lagi,” sesal Tahrir.
Lebih lanjut Tahir mengatakan, dengan dibangunnya Pelabuhan Bungku Toko, aktifitas Pelabuhan Nusantara Kendari seharusnya sudah terhenti. Dibangunnya Pelabuhan Bungku Toko, Menurut Tahrir karena lahan Pelabuhan Nusantara Kendari terkena proses pembangunan Jembatan Bahteramas.
“Kan di Pelabuhan Nusantara itu mau dibangun Jembatan Bahteramas, kenapa lagi berlama-lama disitu. Ini harus ada kesadaran semua pihak baik syahbandar, PT Pelindo, dan Kepolisian,” ujarnya.
Tahir berjanji akan mempertemukan PT Pelindo, Syahbandar dan Kepolisian untuk duduk bersama di kantor dewan guna membahas polemik pengoperasian pelabuhan Bungku Toko.
“Nanti kita rapatkan saja, kita pertemukan semua pihak, kita akan tanya apa kendalanya sampai tidak mau menggunakan pelabuhan Bungku Toko. Soal izin kan sudah ada izin dari kementrian dan pemda. Apalagi yang ditunggu,” tegasnya.[http://kabarkendari.com/]
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™