ANOATIMES.COM™ | Seorang guru bernama La Ode Armil, SP.d, yang mengajar di SMAN 4 Kecamatan Wangiwangi Selatan, Kabupaten Wakatobi terpaksa harus berurusan dengan Mabes Polri. Dirinya dijemput paksa oleh satuan Bareskrim Mabes Polri, Rabu (24/8) sekitar pukul 8.00 wita di Sekolahnya.

Penjemputan oknum guru tersebut, diduga kuat melakukan penghinaan terhadap instansi Polri dan Presiden melalui postingannya di Media Sosial (Medsos).
Kapolres Wakatobi, AKBP Didik Supranoto, SIK, dikonfirmasi diruang kantornya membenarkan terjadi penjemputan yang dilakukan pihak Mabes terhadap terduga. Namun dia belum tau jelas apa isi tulisan dan foto yang di unggah di media sosial tersebut.
"Dia diduga meng Upload tulisan yang mencederai dan menlecehkan Polri serta Menyebut nama Presiden RI Joko Widodo,"sebutnya.
Kedatangan pihak Mabes ke Wakatobi sudah sejak senin malam lalu, memang sengaja untuk melakukan pencarian terhadap terduga. Saat ini kata Didik, dia (Armil-red) telah diterbangkan menggunakan pesawat menuju Kendari dengan pengawalan ketat 4 orang Tim Bareskrim dari Mabes.
"rencananya sebentar sore langsung dibawa ke Mabes," terangnya.
Menurut didik, motif kejadian masih akan terus didalami pihak Mabes setelah tiba di Jakarta. Sehingga dia menghimbau kepada masyarakat Wakatobi, agar memosting gambar maupun tulisan ke Medsos yang hanya bersifat positif. "Hindari hal-hal yang berbau menghina," imbuhnya.
Penjemputan paksa dilakukan tersebut, keluarga terduga mengatakan tidak tau menahu terkait motif penangkapan itu oleh Bareskrim Mabes Polri .
"Tadi pagi ada seseorang yang datang ke rumah memberitau agar membawakan Armil pakaian ganti ke sekolah. Saat disana kami bertemu beberapa orang pria berpakaian preman. Mereka mengaku dari Mabes," tutur ayah terduga, La Ode Amidu ditemui di kediamannya, Desa Liya Bahari Kecamatan Wangiwangi Selatan Kabupaten Wakatobi.
Hingga saat ini, pihak keluarga, Amidu mengaku belum bisa memastikan langkah yang akan diambilnya. Untuk sementara kami serahkan dulu ke pihak berwajib.[sultraklik.com]

Penjemputan oknum guru tersebut, diduga kuat melakukan penghinaan terhadap instansi Polri dan Presiden melalui postingannya di Media Sosial (Medsos).
Kapolres Wakatobi, AKBP Didik Supranoto, SIK, dikonfirmasi diruang kantornya membenarkan terjadi penjemputan yang dilakukan pihak Mabes terhadap terduga. Namun dia belum tau jelas apa isi tulisan dan foto yang di unggah di media sosial tersebut.
"Dia diduga meng Upload tulisan yang mencederai dan menlecehkan Polri serta Menyebut nama Presiden RI Joko Widodo,"sebutnya.
Kedatangan pihak Mabes ke Wakatobi sudah sejak senin malam lalu, memang sengaja untuk melakukan pencarian terhadap terduga. Saat ini kata Didik, dia (Armil-red) telah diterbangkan menggunakan pesawat menuju Kendari dengan pengawalan ketat 4 orang Tim Bareskrim dari Mabes.
"rencananya sebentar sore langsung dibawa ke Mabes," terangnya.
Menurut didik, motif kejadian masih akan terus didalami pihak Mabes setelah tiba di Jakarta. Sehingga dia menghimbau kepada masyarakat Wakatobi, agar memosting gambar maupun tulisan ke Medsos yang hanya bersifat positif. "Hindari hal-hal yang berbau menghina," imbuhnya.
Penjemputan paksa dilakukan tersebut, keluarga terduga mengatakan tidak tau menahu terkait motif penangkapan itu oleh Bareskrim Mabes Polri .
"Tadi pagi ada seseorang yang datang ke rumah memberitau agar membawakan Armil pakaian ganti ke sekolah. Saat disana kami bertemu beberapa orang pria berpakaian preman. Mereka mengaku dari Mabes," tutur ayah terduga, La Ode Amidu ditemui di kediamannya, Desa Liya Bahari Kecamatan Wangiwangi Selatan Kabupaten Wakatobi.
Hingga saat ini, pihak keluarga, Amidu mengaku belum bisa memastikan langkah yang akan diambilnya. Untuk sementara kami serahkan dulu ke pihak berwajib.[sultraklik.com]
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™