ANOATIMES.COM™ | Jalan yang menghubungkan jalur kota di Kabupaten Muna Barat saat ini mengalami kerusakan parah. Padahal pengerjaannya baru selesai kurang lebih tiga bulan.

Hal ini kemudian disoroti Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Lembaga Pemantau Penyelenggara Triasipolitik Republik Indonesia (LP2TRI). Lembaga ini bahkan menilai jalan tersebut suda tidak layak lagi digunakan.
Melihat kondisi tersebut, Sekretaris Umum (Sekum) LP2TRI Sacriel mengaku kecewa. Ia menilai jalan itu cepat rusak karena pengerjaannya tidak sesuai standar.
“Seharusnya jika ingin menciptakan infrastruktur jalan yang layak di Mubar, maka bahan ataupun aspal yang digunakan harus memang sesuai dengan standar pembuatan jalan yang baik, agar jalan tersebut bisa bertahan lebih lama,” ungkap Sacriel kepada Harian Berita Kota Kendari (BKK), Minggu (28/8).
Kata dia, berdasarkan investigasi yang dilakukannya, aspal jalan tersebut sangat tipis. Sehingga, sangat wajar jika baru tiga bulan dikerjakan sudah kembali rusak.
“Maka dari itu kami harap agar pemerintah setempat bisa melakukan pembenahan terhadap jalan ini, sebab sangat sering digunakan oleh masyarakat Mubar karena jalurnya yang menghubungkan ke kota. Sebaiknya aspal yang digunakan jangan lagi tipis seperti sekarang ” imbuhnya.
Seperti diketahui, dimasa pemerintahan Pejabat (Pj) Bupati Mubar Rajiun Tamada, akses jalan menjadi fokus perhatian guna menciptakan infrastruktur yang layak di daerah otonomi baru (DOB) tersebut. Kendati demikian, semua upaya pembangunan yang dilakukannya itu justru mendapat sorotan, karena kualitas jalan yang dihasilkan dianggap tak bagus.[bkk.fajar.co.id]

Hal ini kemudian disoroti Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tergabung dalam Lembaga Pemantau Penyelenggara Triasipolitik Republik Indonesia (LP2TRI). Lembaga ini bahkan menilai jalan tersebut suda tidak layak lagi digunakan.
Melihat kondisi tersebut, Sekretaris Umum (Sekum) LP2TRI Sacriel mengaku kecewa. Ia menilai jalan itu cepat rusak karena pengerjaannya tidak sesuai standar.
“Seharusnya jika ingin menciptakan infrastruktur jalan yang layak di Mubar, maka bahan ataupun aspal yang digunakan harus memang sesuai dengan standar pembuatan jalan yang baik, agar jalan tersebut bisa bertahan lebih lama,” ungkap Sacriel kepada Harian Berita Kota Kendari (BKK), Minggu (28/8).
Kata dia, berdasarkan investigasi yang dilakukannya, aspal jalan tersebut sangat tipis. Sehingga, sangat wajar jika baru tiga bulan dikerjakan sudah kembali rusak.
“Maka dari itu kami harap agar pemerintah setempat bisa melakukan pembenahan terhadap jalan ini, sebab sangat sering digunakan oleh masyarakat Mubar karena jalurnya yang menghubungkan ke kota. Sebaiknya aspal yang digunakan jangan lagi tipis seperti sekarang ” imbuhnya.
Seperti diketahui, dimasa pemerintahan Pejabat (Pj) Bupati Mubar Rajiun Tamada, akses jalan menjadi fokus perhatian guna menciptakan infrastruktur yang layak di daerah otonomi baru (DOB) tersebut. Kendati demikian, semua upaya pembangunan yang dilakukannya itu justru mendapat sorotan, karena kualitas jalan yang dihasilkan dianggap tak bagus.[bkk.fajar.co.id]
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™