ANOATIMES.com | Tahun ini adalah tahun yang sangat menyedihkan untuk kaum hawa. Bagaimana tidak, begitu banyak kasus kejatahan seksual yang terjadi. Korbanya bervariasi namun cenderung didominasi remaja dan anak-anak di bawah umur. Seperti kasus yang masih hangat di perbincangkan di berbagai media maupun masyarakat umum, terkait tragedi kekerasan seksual yang di iringi pembunuhan seorang remaja putri di daerah Rojong lebong, Bengkulu. Yuyun adalah nama dari korban tersebut di perkosa oleh 14 pemuda seusai pesta miras. Lebih lanjut kasus yang tidak kalah tragisnya terjadi di Manado seorang perempuan mengalami pemerkosaan massal oleh 19 orang. Kendati tidak terjadi pembunuhan, namun di laporkan bahwa korban mengalami trauma tingkat tinggi (media Al-Islam edisi 806).

Negeri ini sedang dalam darurat kejahatan seksual. Dilansir oleh catatan Komnas Perempuan, kuantitas kasus pemerkosaan mengalami peningkatan. Data terbaru menunjukan, kekerasan seksual naik ke peringkat kedua terbanyak dari seluruh kekerasan yang melanda kaum perempuan. Catatan Komnas Perempuan tahun 2015 menyajikan data, bentuk kekerasan tertinggi pada ranah personal adalah pemerkosaan sebanyak 72% atau 2.399 kasus, pencabulan 18% atau 601 kasus dan pelecehan seksual 5% atau 166 kasus (Al-Islam edisi 806).
Sederet kasus ini menjadikan kita terengah dan bertanya-tanya. Apa sebab yang menjadikan pelaku hingga nekat melakukan perbuatan keji tersebut? Tidak sedikit yang berkomentar terkait akar penyebabnya. Ada yang mengatakan bahwa semua berasal dari miras yang di konsumsi, hal ini ditinjau dari kejadian Yuyun yang di perkosan oleh 14 pemuda setelah pesta miras, sebagaimana di sebutkan di awal. Dari miras yang di minum menjadikan pelaku berhasrat melakukan kejahatan. Kira-kira begitu ungkapan sejumlah petinggi dan pengamat negeri ini. Sejatinya miras merupakan salah satu penyebab mencuatnya berbagai kejahatan termasuk kejahatan seksual. Namun akar masalahnya bukan terletak dari miras yang di konsumsi tetapi oleh pemikiran mereka. Hakekatnya pemikiranlah yang menggerakan manusia untuk berbuat sesuatu. Ketika pemikiranya baik maka akan berdampak pada aktivitasnya, dan adapun sebaliknya.
Tak dapat di pungkiri sistem pendidikan Indonesia saat ini cenderung sekuler dan liberal. Sekuler dalam hal arti memisahkan antara ranah kehidupan dan agama. Pendidikan mengajarkan peserta didik semata-mata untuk mendapatkan materi. Dan menafikkan perihal lainya termasuk penghambaan kepada Tuhan-Nya. Di samping itu pemerintah membiarkan budaya-budaya barat yang merusak untuk masuk secara bebas di negeri ini. Kebebasan berpakaian oleh kaum hawa, film-film berbau ajakan pergaulan bebas yang hingga akhirnya berujung pada seks bebas dan yang lebih parah adalah tak dihiraukanya film porno yang marak berserakan di youtube.
Secara ilmiah pemikiran seseorang terbentuk 72% secara visual. Apa yang cenderung banyak dilihat akan mendominasi pemikiran seseorang. Negeri ini sebagaimana disebutkan di awal dari sistem pendidikan hingga lingkungan masyarakat sangat kental ide sekulerisme, liberal, hedonis dan individualistik. Yang denganya melahirkan manusia yang berkarakter sama halnya dengan sistem yang diajarkan yakni sekuler (mencampakkan Tuhan dalam kehidupan), hedonis (Hidup hanya untuk mencari kenikmatan semata) dan lain semisalnya. Maka ketika terjadi kejatahan seksual, sebab utamanya tidak lepas dari sistem pendidikan dan sistem sosial yang di terapkan oleh negeri ini. Sebagaiaman di sebutkan diawal, karena sadar atau tidak sistem yang di terapkan tersebut secara halus membisikkan untuk berbuat demikian. Dengan demikian solusi fundamental untuk menghentaskan kejahatan seksual dan kejahatan lainya adalah dengan merubah pemikiran yang ada.
Mungkin sedikit terdengar sulit, namun tidak dapat terelakkan. Karena tidak ada solusi lain. Perubahan pemikiran yang dimaksud adalah mengganti sistem yang mengatur saat ini, baik dari aspek pendidikan, maupun sosial. Islam sebagai solusi utama untuk menggeser sistem yang ada saat ini. Sistem Islam telah terbukti kurang lebih 14 abad berjaya di permukaan bumi. Lebih dari itu Islam merupakan din yang menjamin terjaganya akal. Dengan demikian kejahatan seksual dan kejahatan lainya dapat diatasi, bahkan dihilangkan dengan penerapan Sistem Islam secara sempurna.
Wallahu’alam Bishawab . . .
SUMBER : KAFFAHDaily.com
Oleh : Muhamad Akbar Ali
*Aktivis Gerakan Mahasiswa Pembebasan Komsat Universitas Halu Oleo
*Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Halu Oleo

Negeri ini sedang dalam darurat kejahatan seksual. Dilansir oleh catatan Komnas Perempuan, kuantitas kasus pemerkosaan mengalami peningkatan. Data terbaru menunjukan, kekerasan seksual naik ke peringkat kedua terbanyak dari seluruh kekerasan yang melanda kaum perempuan. Catatan Komnas Perempuan tahun 2015 menyajikan data, bentuk kekerasan tertinggi pada ranah personal adalah pemerkosaan sebanyak 72% atau 2.399 kasus, pencabulan 18% atau 601 kasus dan pelecehan seksual 5% atau 166 kasus (Al-Islam edisi 806).
Sederet kasus ini menjadikan kita terengah dan bertanya-tanya. Apa sebab yang menjadikan pelaku hingga nekat melakukan perbuatan keji tersebut? Tidak sedikit yang berkomentar terkait akar penyebabnya. Ada yang mengatakan bahwa semua berasal dari miras yang di konsumsi, hal ini ditinjau dari kejadian Yuyun yang di perkosan oleh 14 pemuda setelah pesta miras, sebagaimana di sebutkan di awal. Dari miras yang di minum menjadikan pelaku berhasrat melakukan kejahatan. Kira-kira begitu ungkapan sejumlah petinggi dan pengamat negeri ini. Sejatinya miras merupakan salah satu penyebab mencuatnya berbagai kejahatan termasuk kejahatan seksual. Namun akar masalahnya bukan terletak dari miras yang di konsumsi tetapi oleh pemikiran mereka. Hakekatnya pemikiranlah yang menggerakan manusia untuk berbuat sesuatu. Ketika pemikiranya baik maka akan berdampak pada aktivitasnya, dan adapun sebaliknya.
Tak dapat di pungkiri sistem pendidikan Indonesia saat ini cenderung sekuler dan liberal. Sekuler dalam hal arti memisahkan antara ranah kehidupan dan agama. Pendidikan mengajarkan peserta didik semata-mata untuk mendapatkan materi. Dan menafikkan perihal lainya termasuk penghambaan kepada Tuhan-Nya. Di samping itu pemerintah membiarkan budaya-budaya barat yang merusak untuk masuk secara bebas di negeri ini. Kebebasan berpakaian oleh kaum hawa, film-film berbau ajakan pergaulan bebas yang hingga akhirnya berujung pada seks bebas dan yang lebih parah adalah tak dihiraukanya film porno yang marak berserakan di youtube.
Secara ilmiah pemikiran seseorang terbentuk 72% secara visual. Apa yang cenderung banyak dilihat akan mendominasi pemikiran seseorang. Negeri ini sebagaimana disebutkan di awal dari sistem pendidikan hingga lingkungan masyarakat sangat kental ide sekulerisme, liberal, hedonis dan individualistik. Yang denganya melahirkan manusia yang berkarakter sama halnya dengan sistem yang diajarkan yakni sekuler (mencampakkan Tuhan dalam kehidupan), hedonis (Hidup hanya untuk mencari kenikmatan semata) dan lain semisalnya. Maka ketika terjadi kejatahan seksual, sebab utamanya tidak lepas dari sistem pendidikan dan sistem sosial yang di terapkan oleh negeri ini. Sebagaiaman di sebutkan diawal, karena sadar atau tidak sistem yang di terapkan tersebut secara halus membisikkan untuk berbuat demikian. Dengan demikian solusi fundamental untuk menghentaskan kejahatan seksual dan kejahatan lainya adalah dengan merubah pemikiran yang ada.
Mungkin sedikit terdengar sulit, namun tidak dapat terelakkan. Karena tidak ada solusi lain. Perubahan pemikiran yang dimaksud adalah mengganti sistem yang mengatur saat ini, baik dari aspek pendidikan, maupun sosial. Islam sebagai solusi utama untuk menggeser sistem yang ada saat ini. Sistem Islam telah terbukti kurang lebih 14 abad berjaya di permukaan bumi. Lebih dari itu Islam merupakan din yang menjamin terjaganya akal. Dengan demikian kejahatan seksual dan kejahatan lainya dapat diatasi, bahkan dihilangkan dengan penerapan Sistem Islam secara sempurna.
Wallahu’alam Bishawab . . .
SUMBER : KAFFAHDaily.com
Oleh : Muhamad Akbar Ali
*Aktivis Gerakan Mahasiswa Pembebasan Komsat Universitas Halu Oleo
*Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Halu Oleo
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™