DIBALIK JARGON PERUBAHAN POLITISI

ANOATIMES.com | Dalam menanggapi isu politik berjargon ‘Perubahan’, tak bijak rasanya jikalau kita melahapnya secara dogmatis hingga menyebabkan berekspektasi lebih. Mestinya kita menyelami itu semua dengan segala potensi rasio manusia kita.

Kita tak boleh bertaklid bin dogmatis. Sebab itu adalah suatu bentuk kebodohan, sebagaimana nasehat kehidupan oleh Sang Ulama K.H Ahmad Dahlan.
Toh perubahan adalah sesuatu yang pasti, satu-satunya hal yang tak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Begitu petuah dari Heraclitus Sang Filsuf.
Dalam sebuah negara sebagaimana sebuah organisasi yang besar, perubahan adalah sesuatu yang pasti, entah itu kearah yang lebih baik pun buruk.

Perubahan pada dasarnya bukanlah menerapkan teknologi, metode, struktur, atau manajer-manajer baru. Perubahan pada dasarnya adalah mengubah cara manusia dalam berpikir dan berperilaku, Seorang Pakar R. Kasali menyatakan itu. Relevan dengan Pemikir Thomas C. Haliburton yang mengungkapkan bahwa ‘Kemajuan suatu negara lebih banyak tergantung pada watak penduduknya.’ Jadi, kalau mau maju mestinya watak manusianya dahulu yg dimajukan.

Menggagas perubahan di lingkungan mana dan sebesar apapun tentu kita mulai dari manusianya. Tak usah bermuluk-muluk berharap angin segar perubahan kearah yg lebih baik akan menerpa kita, jikalau standar kita sebagai manusia masih jumud dilembah kejahiliyaan.
Tengoklah hari ini. Dimana-mana masih kuyup dengan hujan sarkasme, namun kerontang dengan etika. Notabene sarkasme adalah titik terendah dari etis manusia.

Sebagai rakyat yang menginginkan perubahan kearah yang lebih baik, mestinya kita berintrospeksi. Watak kita dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini mestinya kaya akan nilai.
Negara ini melimpah-ruah dengan kecerdasan namun krisis akan moralitas.
**
Perubahan yang telah diperjuangkan tak ada salahnya untuk ditengok kembali niatnya, visi-misinya seperti apa. Kalau ‘Lillahitaala’ teruslah berjuang! namun jikalau dalam hati masih ada motivasi untuk memanfaatkan ‘uang dan ruang’ dari kekuasaan untuk melahap hak orang lain, mending segera berwudhu, sholat, lalu berdzikir hingga ajal menjemput. Yakinlah, Tuhan Maha Pengampun pada siapapun, termaksud pada politisi yang suka menipu-memfitnah-mencuri.
Wallahu ‘alam bishowab
*Planktoon La Ode

SHARE

ANOATIMES.COM™ Adalah Media Online Referensi Terkini Seputar Sulawesi Tenggara Di kelola Secara Independen'Bagi pembaca yang ingin berbagi informasi/berita/artikel/ide/opini/pendapat dan gagasan melalui ANOATIMES.COM™ dapat mengirimkan tulisannya melalui fanpage FB: ANOATIMES.COM. Setiap tulisan yang terbit di ANOATIMES.COM™ menjadi tanggung jawab dari Penulis. | Semua Artikel Di Publikasikan Oleh : Unknown