
Demikian pernyataan ini dilontarkan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Sultra Dr Bairun, saat melantik Pengurus Granat Bombana, Jumat pekan lalu.
Menurut Bariun, lokalisasi wilayah peredaran narkoba tersebut, berdasarkan beberapa hasil riset dan data pertemuan di tingkat provinsi. “Tidak bisa dipungkiri bahwa Bombana, Baubau dan Kolaka merupakan pintu masuk peredaran narkoba di Sulawesi Tenggara. Ini hasil penelitian dan rapat bersama di Kendari,” paparnya.
Bariun menegaskan tiga daerah tersebut butuh pengawasan super ketat, bila ingin mencegah narkoba hadir di wilayah Sultra. “Generasi yang terjangkiti narkoba di Indonesia cukup tinggi. Sekitar 300 orang per harinya. Kita tidak inginkan anak Sulawesi Tenggara bagian dari itu. Makanya, perangi dia dari sekarang. Nyatakan narkoba adalah musuh bersama,” pintanya.
Bariun berharap kepada aparat kepolisian, Badan anti Narkoba, serta pengurus Granat daerah terus bekerja maksimal. Bahu membahu bersama masyarakat dan semua elemennya, untuk mencegah peredaran narkoba yang gentayangan di Sultra.
“Kejahatan narkoba itu lebih dasyat dari teroris. Narkoba terbukti merusak tatanan, masa depan sebuah generasi dan bangsa. Kejahatannya sungguh luar biasa, bisa merembet hingga ke anak cucu. Mau jadi apa daerah atau bangsa ini, bila warganya doyan akan narkoba,” tukasnya. (Buton Pos)
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™