
ANOATIMES.com,Heran ! Dulu, saya kagum dengan Surya Paloh. Tentu saja, karena saya bekerja sebagai wartawan di medianya yang bertugas sebagai koresponden di Sulawesi. Sebelum bergabung di media miliknya, saya sudah senang baca Prioritas yang dibredel oleh pemerintah. Walaupun usia saya seumur jagung kala itu.
Selamat pagi Indonesia, menjadi "santapan" penikmat koran pagi di tahun 1986 hingga dibredel tahun 1987. Media Surya paloh itu, begitu garang mengkritik habis pemerintah Orde baru. Tanpa ampun, hingga Prioritas dicabut nyawanya. Tewas.
Tak menyerah, pendiri FKPPI itu, lalu menggandeng pemilik Media Indonesia, Teuku Yousli Syah dan memegang kendali redaksi, SP lalu memboyong ke gedung Prioritas di Gondangdia. Waktu itu, saya masih koresponden Pelita, tapi saya jadikan Media Indonesia bacaan utama. Hiks..
Dengan kekuatan modal dan semangat, Bang Sur, begitu panggilan akrabnya, rajin menulis artikel artikel kritikan dan perbandingan. Kendatipun kala itu ia sakit dan berobat hingga ke Afrika, ia tetap rajin menulis. Tulisannya, tajam. sesuai dengan motto, jendela informasi dunia. MI menjadi media garis keras dan terpercaya. Tahun 1990 sayapun bergabung dengan media miliknya, makin kagum dengan manajerialnya membangun Media.
Heran, kini sikap dan pendirian terhadap bangsa memudar boleh dibilang punah, seiring gabungnya ia dipemerintahan. Kukunya tak lagi tajam, tidak lagi mencakar cakar, takkala ia mengendalikan Prioritas. Kini kukunya jadi halus mengelus elus pemerintah.
Surya Paloh bukan yang dulu lagi, yang menginginkan Indonesia terus menjadi Macan asia, kini Surya Paloh telah menjelma jadi Panda yang lucu dan menggemaskan. Demikian juga burung sebagai logo di medianya, terlihat menjelma jadi burung Phoenix. Heran.
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™