
Protes ini datang dari ketua Forum Pemerhati Masyarakat Lokal Kolaka, Wandy Syaputra. Menurutnya, pesta kembang api yang menelan biaya yang cukup besar hanya pemborosan dan kemubasiran, ditengah kondisi masyarakat Sultra yang masih ada hidup di bawah garis kemiskinan.
“Saya kira dengan anggaran pesta kembang api yang cukup besar yakni Rp 2,4 milyar, itu merupakan bentuk pemborosan dan tapi tidak berdampak pada masyarakat Sultra yang masih banyak hidup dibawah garis kemiskinan,” ungkapnya.
Putra Pomalaa ini menilai, alangkah baiknya kalau anggaran miliaran yang berasal dari PT Antam ini, digunakan untuk membiayai pendidikan masyarakat Sultra yang tidak mampu kuliah, ataukah membantu masyarakat yang bermohon modal usaha ke PT Antam.
“Kalau begini, sama saja kita membakar uang miliaran rupiah tanpa ada dampak yang dirasakan masyarakat miskin,” tegasnya.
Karena itu, Wandi meminta kepada Gubernur maupun PT Antam sekiranya membuat program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, bukan justru bersatu menghambur-hamburkan uang dengan kegiatan yang tidak ada nilai tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Sultra H Nur Alam saat melakukan kunjungan kerja di Kolaka tahun 2015 lalu, menyampaikan keinginannya pada perayaan Halo Sultra ke 52 di Kolaka, akan dimeriahkan pesta kembang api yang berdaya ledak tinggi sebanyak dua buah, dengan anggaran Rp 1,2 milyar per buah yang sepenuhnya ditanggung perusahaan BUMN yakni PT Antam.(mysultra.com)
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™