La Ode Harlan Sadia Atlet Karate di Level Pelatnas
Usianya terbilang belia, tapi prestasi generasinya sangat menjanjikan. Yah, KabupatenMuna Barat (Mubar) namanya dengan segudang prestasi olahragawan. Di sana lah gudang atlet karakteka berskala nasional.
Catatan : La Ode Pandi Sartiman
Nama Mubar tercatat dalam Museum Rekor Republik Indonesia (MURI) dengan atlet karakteka terbanyak seluruh Indonesia sekitar 1.300 kohai (atlet karate). Ini menunjukkan bahwa kabupaten seumur jagung ini wajar didaulat sebagai daerah dengan segudang atlet karate.
Pelatih karate Mubar La Ode Harlan Sadia mengaku, karateka di Mubar telah mencuri perhatian di Sultra dan Indonesia. Catatan rekor MURI, menjadi bagian prestasi yang luar biasa.
"Ini berkat dukungan seluruh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Mubar. Kita ingin besarkan olahraga bela diri ini menjadi salah satu prestasi dan mengharumkan nama baik daerah.
Dalam Kejuaraan Daerah (Kejurda) Karate Universitas Halu Oleo (UHO) Cup beberapa waktu lalu, Mubar menjadi juara umum pada ifen tersebut. Karateka junior hingga kadet mampu menyabet tuntas 10 medali emas.
"Kita mampu menjadi juara umum berkat latihan yang intens. Di Mubar, semua ranting aktif menggelar latihan. Makanya, muncul karateka junior yang mampu unjuk gigi di level nasional," papar Harlan.
Lalu, bagaimana dengan Harlan? Prestasi dari putra La Ode Sadia ini tidak perlu diragukan lagi. Pria kelahiran Lambubalano 6 September 1992 ini, telah mencatatkan namanya sebagai atltet nasional.
Baru-baru ini, ia berhasil menjadi juara satu di kelas -67 kilogram dalam Seleksi Nasional (Seleknas) Perguruan Karate Lemkari di Bandung. Dengan juara ini, Harlan mewakili Lemkari di kelasnya untuk bertanding di Piala KASAD di Jambi April mendatang.
"Alhamdulillah, saya juga mendapatkan juara satu di Bandung ini. Ini berkat dukungan seluruh pihak, termasuk kawan-kawan saya, sempai (pelatih, red) dan pemerintah di Mubar," terang Harlan.
Untuk masuk sebagai perwakilan Lemkari dalam Piala KASAD, cukup ketat seleksinya. Dalam Seleknas itu, Harlan mampu menumbangkan salah satu atlet yang hari-harinya ditempaa di pusat Pelatihan Nasional (Pelatnas) Karate junior.
"Yang saya kalahkan di final kemarin itu nama Hans dari Jawa Timur. Dia mainnya bagus, tapi alhamdulillah saya bisa menang 2-1," kata Harlan.
Awalnya, lanjut Harlan, cukup ngeri menghadapi atlet pelatnas. Sebab, atlet yang dipoles di pelatnas beda dengan atlet yang ditempa di kampung. Perbedaan yang mencolok adalah makanan dan nutrisi gizinya.
"Kalau di kampung, mungkin kita hanya bisa makan kambuse (jagung rebus, red). Atlet pelatnas gizinya diatur. Awalnya juga, saya ragu tapi berkat motivasi dan semangat bertanding, saya mampu keluar menjadi juara," kata Harlan sembari tertawa.
Selain atlet pelatnas, Harlan ikut menumbangkan beberapa atlet yang jago di kandangnya masing-masing. Adalah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.
Dalam pekan ini, Harlan dijadwalkan mulai akan menjalani tranning center (TC) di Pusat Pelatihan dan Pendidikkan Keuangan (Pusdikku) TNI Angkatan Darat (AD) di Bandung untu mempersiapkan diri tanding di Piala KASAD.
"Besok (hari ini, red), saya pulang kampung dulu ketemu orang tua. Insya Allah, saya balik lagi ke Bandung untuk ikut TC," jelasnya.
Prestasi Harlan juga menjadi acungan jempol dari sempai Isnain Kimi. Pelatih karate Sulawesi Tenggara (Sultra) ini mengaku, selama kuliah Harlan cukup aktif dalam latihan. Bahkan, kata dia, Harlan telah beberapa kali mengharumkan nama UHO.
"Saya sangat bangga dengan adindaku itu. Dia paling tekun dan layak untuk bertanding di Piala KASAD," terang Isnain.
Pria yang akrab disapa Naim ini menambahkan, seleksi di Lemkari sangat ketat. Bahkan, sebut dia, baru Harlan yang bisa tembus Piala KASAD mewakili Lemkari.
"Lemkari itu banyak atlet pelatnas. Sehingga, seleksinya ketat. Kalau dia lolos, memang luar biasa. Yang wakilili PB Lemkari itu adalah orang pilihan. Harlan laha salah satu orang pilihan," sanjungnya.
Ia melanjutkan, Harlan sejak awal ditempa di jogai (tempat latihan karateka, red) Kabupaten Mubar. Daerah yang baru terbentuk ini, sebut dia, cukup fenomenal dalam menciptakan atlet karate.
"Kita sangat terkejut. Selama saya melatih karate sejak 2005, baru kali ini saya lihat sebuah daerah yang lahir dengan segudang atletnya," jelasnya.
DOB yang dipimpin LM Rajiun Tumada itu, sebut Naim, baru saja mendulang prestasi menjanjikan. Atlet junior dan kadet, mampu menorehkan prestasi di ajang kejuaraan UHI CUP belum lama ini.
"Kemarin mereka keluar sebagai juara umum. Selama ini, kalau kejuaraan di Sultra, UHO yang selalu jadi juara umum. Sekarang, ternyata Mubar yang mulai mendominasi," paparnya.
Adanya atlet junior ini, sebut dia, menjadi modal bagi Mubar untuk mengembangkan karate. Yang terpenting, sebut dia, latihan di tingkatan ranting dan iven kejuaraan sering diadakan oleh pemerintah atau instansi terkait.
"Kalau latihan terus digalakkan, dan kejuaraan intens ada, maka saya yakin karate akan menjadi modal untuk mengharumkan daerah," tuturnya.
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™