ANOATIMES.COM™ | Muhammad Hamza Amin alias Anca Sincan berhasil mencuri perhatian dalam Drag Bike RX King Kendari Club, yang diselenggarakan di kawasan Eks Tugu MTQ Kota Kendari, akhir pekan lalu.
CABE RAWIT. Muhammad Hamza Amin alias Anca Sincan berhasil mencuri perhatian dalam Drag Bike RX King Kendari Club, yang diselenggarakan di kawasan Eks Tugu MTQ Kota Kendari, akhir pekan lalu.
Datang jauh-jauh dari Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, perjuangan Muhammad Hamzah Amin untuk bertarung di kejuaraan Drag Bike RX King Kendari Club, ternyata tidak sia-sia. Dia malah berhasil menyabet beberapa juara. Tapi tunggu dulu. Hamzah yang kita bicarakan ini adalah, seorang murid SD.
Drag Bike yang diselenggarakan oleh RX King Kendari Club di Sirkuit Eks MTQ Kendari 17-18 lalu, memang telah usai. Tapi menyisakan sejumlah kisah menarik. Salah satunya mengenai kiprah Hamzah.
Hamzah Amin yang dijuluki dengan nama Anca Sincan ini sejatinya masih duduk di kelas enam Sekolah Dasar (SD) Inpres Paririsi No 133 Takalar. Meski sangat belia, Anca Sincan percaya diri berlaga dengan pebalap yang usianya lebih tua dari dirinya.
Yang lebih mengesankan lagi, Anca bahkan menjalani empat kelas berbeda dari total 14 kelas yang diperlombakan. Keempat kelas itu masing-masing BBK 4 T s/d 130 cc tune up, Sport 2 T – 155 cc tune up, Matic – 200 cc tune up, dan Brike 9 detik.
Dari empat kelas yang ia ikuti, Anca Sincan berhasil meraih gelar juara pada dua kelas berbeda yakni pada kelas BBK 4 T s/d 130 cc tune up keluar sebagai juara satu dan menduduki podium ketiga pada kelas Sport 2 T s/d 155 cc tune up.
“Alhamdulillah saya bisa dapat juara lagi setelah tadi dapat juara satu, sekarang saya mendapat juara lagi. Meskipun itu hanya juara tiga tapi saya patut syukuri karena perjuangan saya sebelum ke sini tidak sia sia,” ungkap Anca Sincan saat ditemui di stand balap miliknya.
Anca Sincan mengaku telah tertarik pada dunia balap sejak usia tujuh tahun dan mulai mengikuti debut pertamanya di dunia balap sejak 2013 lalu. Sejak itu, dia telah menorehkan berbagai macam prestasi.
“Tahun 2014 lalu saya menjadi juara umum drag bike di Kabupaten Bone, kemudian saya mewakili Provinsi Sulsel bertarung di kejuaraan nasional di Surabaya dan saya kembali lagi di Takalar dengan juara tiga nasional,” tambahnya.
Selain karena hobi, dirinya juga ingin menjadi pembalap profesional seperti pembalap dunia idolanya Valentino Rossi, yang bisa mengharumkan nama negaranya. Terlebih lagi, orangtuanya sangat mendukungnya selama berkarir di dunia balap.
Mendapatkan lawan orang dewasa di sirkuit balap, tidak membuat Anca gentar. Apalagi, beberapa tahun adu kecepatan sudah membuatnya terbiasa berhadapan dengan orang yang lebih berumur.
“Walau saya memiliki postur tubuh yang kecil, tapi soal nyali bisa diadu,” katanya sembari tertawa.
Anca Sincan lahir di Takalar pada 15 Oktober 2006 lalu ini, memiliki tinggi badan 127 cm dengan berat badan 27 kg. Postur kebanyakan murid SD kelas akhir.
Meski di Kendari bisa menyabet beberapa piala, itu tidak membuat Anca Sincan langsung berpuas diri. Pasalnya, masih banyak even-even yang akan dihadapinya. Dengan usia yang masih sangat muda dan skill yang semakin terasah, Anca yakin dirinya kelak bisa berkarir secara profesional di dunia balap.
“Balapan sekarang duniaku. Saya belum berpikir untuk tidak membalap lagi walau saya tahu memang risikonya besar. Nyawa taruhannya,” tuturnya sambil mengelap keringatnya yang jatuh bercucuran.
Lebih lanjut Anca sincan menambahkan, perolehan juara yang ia dapatkan di sirkuit Eks MTQ Kendari merupakan hasil kerja kerasnya selama ini. Dia pun mengapresiasi sang pelatih yang tak pernah letih memberikan semangat maupun kritik atas performanya. Pelatih Anca Sincan, Fandi mengatakan, keikutsertaan Anca Sincan dikejuaraan drag bike ini bukan untuk yang pertama kalinya. Sebelumnya dia telah mengikuti kejuaraan drag bike resmi di berbagai tempat dan berbagai daerah.
“Saya melihat minat dan bakat serta potensi yang dimiliki oleh Anca Sincan ini sangat luar biasa dan terbukti dengan berbagai raihan medali yang dia peroleh dari berbagai ajang kejuaraan resmi,” ujar Fandi yang ditemui di sirkuit Eks MTQ, Minggu (18/9) lalu.
Menurutnya, bakat yang dimiliki Anca Sincan berasal dari kakak laki-lakinya yang juga merupakan pembalap drag bike. Anca Sincan adalah anak bungsu dari lima bersaudara, dengan tiga saudara laki-laki dan dua saudara perempuan.
Lanjut Fandi, sebelum berangkat dari Kabupaten Takalar, pihaknya telah melakukan persiapan selama seminggu guna memantapkan keikutsertaan timnya untuk berlaga di Kota Kendari. Harapannya tentu harus membawa pulang medali.
Anca Sincan yang tergabung dalam MDS Racing Team berangkat dari Kabupaten Takalar lewat jalur darat Kolaka-Kendari dengan mengendarai satu buah mobil pikup, dengan empat buah motor balapnya diletakkan di atas bak mobil.
Sementara ketua panitia penyelenggara kegiatan, Firmansyah mengatakan Anca Sincan adalah pembalap yang memiliki postur paling kecil di kejuaraan drag bike yang diselenggarakannya. Namun memiliki skil dan nyali yang sangat tinggi.[http://bkk.fajar.co.id/]

Datang jauh-jauh dari Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, perjuangan Muhammad Hamzah Amin untuk bertarung di kejuaraan Drag Bike RX King Kendari Club, ternyata tidak sia-sia. Dia malah berhasil menyabet beberapa juara. Tapi tunggu dulu. Hamzah yang kita bicarakan ini adalah, seorang murid SD.
Drag Bike yang diselenggarakan oleh RX King Kendari Club di Sirkuit Eks MTQ Kendari 17-18 lalu, memang telah usai. Tapi menyisakan sejumlah kisah menarik. Salah satunya mengenai kiprah Hamzah.
Hamzah Amin yang dijuluki dengan nama Anca Sincan ini sejatinya masih duduk di kelas enam Sekolah Dasar (SD) Inpres Paririsi No 133 Takalar. Meski sangat belia, Anca Sincan percaya diri berlaga dengan pebalap yang usianya lebih tua dari dirinya.
Yang lebih mengesankan lagi, Anca bahkan menjalani empat kelas berbeda dari total 14 kelas yang diperlombakan. Keempat kelas itu masing-masing BBK 4 T s/d 130 cc tune up, Sport 2 T – 155 cc tune up, Matic – 200 cc tune up, dan Brike 9 detik.
Dari empat kelas yang ia ikuti, Anca Sincan berhasil meraih gelar juara pada dua kelas berbeda yakni pada kelas BBK 4 T s/d 130 cc tune up keluar sebagai juara satu dan menduduki podium ketiga pada kelas Sport 2 T s/d 155 cc tune up.
“Alhamdulillah saya bisa dapat juara lagi setelah tadi dapat juara satu, sekarang saya mendapat juara lagi. Meskipun itu hanya juara tiga tapi saya patut syukuri karena perjuangan saya sebelum ke sini tidak sia sia,” ungkap Anca Sincan saat ditemui di stand balap miliknya.
Anca Sincan mengaku telah tertarik pada dunia balap sejak usia tujuh tahun dan mulai mengikuti debut pertamanya di dunia balap sejak 2013 lalu. Sejak itu, dia telah menorehkan berbagai macam prestasi.
“Tahun 2014 lalu saya menjadi juara umum drag bike di Kabupaten Bone, kemudian saya mewakili Provinsi Sulsel bertarung di kejuaraan nasional di Surabaya dan saya kembali lagi di Takalar dengan juara tiga nasional,” tambahnya.
Selain karena hobi, dirinya juga ingin menjadi pembalap profesional seperti pembalap dunia idolanya Valentino Rossi, yang bisa mengharumkan nama negaranya. Terlebih lagi, orangtuanya sangat mendukungnya selama berkarir di dunia balap.
Mendapatkan lawan orang dewasa di sirkuit balap, tidak membuat Anca gentar. Apalagi, beberapa tahun adu kecepatan sudah membuatnya terbiasa berhadapan dengan orang yang lebih berumur.
“Walau saya memiliki postur tubuh yang kecil, tapi soal nyali bisa diadu,” katanya sembari tertawa.
Anca Sincan lahir di Takalar pada 15 Oktober 2006 lalu ini, memiliki tinggi badan 127 cm dengan berat badan 27 kg. Postur kebanyakan murid SD kelas akhir.
Meski di Kendari bisa menyabet beberapa piala, itu tidak membuat Anca Sincan langsung berpuas diri. Pasalnya, masih banyak even-even yang akan dihadapinya. Dengan usia yang masih sangat muda dan skill yang semakin terasah, Anca yakin dirinya kelak bisa berkarir secara profesional di dunia balap.
“Balapan sekarang duniaku. Saya belum berpikir untuk tidak membalap lagi walau saya tahu memang risikonya besar. Nyawa taruhannya,” tuturnya sambil mengelap keringatnya yang jatuh bercucuran.
Lebih lanjut Anca sincan menambahkan, perolehan juara yang ia dapatkan di sirkuit Eks MTQ Kendari merupakan hasil kerja kerasnya selama ini. Dia pun mengapresiasi sang pelatih yang tak pernah letih memberikan semangat maupun kritik atas performanya. Pelatih Anca Sincan, Fandi mengatakan, keikutsertaan Anca Sincan dikejuaraan drag bike ini bukan untuk yang pertama kalinya. Sebelumnya dia telah mengikuti kejuaraan drag bike resmi di berbagai tempat dan berbagai daerah.
“Saya melihat minat dan bakat serta potensi yang dimiliki oleh Anca Sincan ini sangat luar biasa dan terbukti dengan berbagai raihan medali yang dia peroleh dari berbagai ajang kejuaraan resmi,” ujar Fandi yang ditemui di sirkuit Eks MTQ, Minggu (18/9) lalu.
Menurutnya, bakat yang dimiliki Anca Sincan berasal dari kakak laki-lakinya yang juga merupakan pembalap drag bike. Anca Sincan adalah anak bungsu dari lima bersaudara, dengan tiga saudara laki-laki dan dua saudara perempuan.
Lanjut Fandi, sebelum berangkat dari Kabupaten Takalar, pihaknya telah melakukan persiapan selama seminggu guna memantapkan keikutsertaan timnya untuk berlaga di Kota Kendari. Harapannya tentu harus membawa pulang medali.
Anca Sincan yang tergabung dalam MDS Racing Team berangkat dari Kabupaten Takalar lewat jalur darat Kolaka-Kendari dengan mengendarai satu buah mobil pikup, dengan empat buah motor balapnya diletakkan di atas bak mobil.
Sementara ketua panitia penyelenggara kegiatan, Firmansyah mengatakan Anca Sincan adalah pembalap yang memiliki postur paling kecil di kejuaraan drag bike yang diselenggarakannya. Namun memiliki skil dan nyali yang sangat tinggi.[http://bkk.fajar.co.id/]
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™