Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh . . .
Mahasiswa merupakan aset paling berharga bagi suatu bangsa. Karena di masa mendatang merekalah yang akan menggantikan kepemimpinan yang ada sekarang ini. Ketika kita menengok sejarah, dimana membuktikan bahwa mahasiswa mampu memberikan kontribusi dalam pergolakan mengusir kolonialisme belanda dari bumi Indonesia. Soekarno misalnya yang sekian lama menimba ilmu di eropa, menjadi salah satu mahasiswa di kampus ternama negeri belanda, dengan hasil kerja kerasnya mengarungi samudra ilmu hingga pada akhirnya beliau menjadi tokoh proklamator kemerdekaan bangsa ini. Seperti itulah seharusnya mahasiswa, mampu memberikan sumbangsih kepada bangsanya, agamanya dan keluarganya. Namun menengok fenomena hari ini, mahasiswa yang dulunya banyak disibukan dengan kegiatan belajar, peneletian untuk menghasilkan inovasi baru, atau menyuarakan kebenaran di tengah-tengah kedzoliman (penyambung lidah rakyat) sudah menjadi barang langka. Bahkan hampir kita tidak menemukan mahasiswa yang demikian. Adapun ada, itu hanya segelintir orang. Kalau tidak percaya, perhatikanlah disekeliling anda? Mahasiswa sekarang ini banyak di lenakan oleh budaya moderen yang di sodorkan oleh barat. Mereka telah terjangkit virus 3F (Food, Fun dan Fashion). Jadi jangan heran, banyak kita saksikan ulah mahasiswa di era ini seperti pacaran yang berujung zina, akhirnya si wanita hamil tanpa ada ikatan yang legal , atau seks bebas, narkoba, minuman keras, kumpul kebo, , tawuran, menghabiskan wakt dengan percuma dan lain-lain. Ironi dan menyedihkan. Ketika hal ini di biarkan begitu saja maka masa depan , bangsa ini dan bahkan agama Islam akan menjadi suram. Karena hakekatnya jika kita ingin melihat maju dan tidaknya suatu bangsa, agama, ataupun organisasi tertentu, jawabanya kita tinggal menengok aktivitas pemudanya saat itu. Olehnya itu untuk mencegah berlangsungnya atau mengkristalnya budaya barat tersebut, maka beberapa hal yang harus di lakukan, yaitu :
1. Menyadari akan akibat dari (misal, pacaran dapat menyebabkan zina (hamil), hingga pada akhirnya kuliah akan terbengkalai dan bahkan terancam stop).
2. Menumbuhkan dalam diri tentang tujuan utama berada di kampus hanyalah menimba Ilmu bukan gaya-gayaan atau yang sejenisnya.
3.Mengikuti organisasi (yang bernuansa Islami) atau kajian-kajian Islam. Yang dengan Ilmu tersebut dapat kita jadikan benteng agar tidak mudah terpengaruh oleh intervensi-intervensi negativ terutama budaya yang berasal dari barat yang merugikan. Selain itu agar kita semakin dekat dengan sang pencipta. ( In Syaa Allah kesuksesan yang di impikan akan semakin dekat pula karena pada hakekatnya Dialah yang mengatur segala sesuatu-Nya).
4. Bergaulah dengan orang-orang yang selalu berpikir maju dalam prestasi baik akademik maupun organisasi, atau insan yang dapat mengarahkan kita menjadi insan yang berakhlak mulia nan cerdas.
Itulah tips-tips yang dapat saya bagikan. . .
Demikian, semoga bermanfaat !!!
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh . . .
Penulis : Muhammad Akbar Ali
Mahasiswa Universitas Halu Oleo Jurusan Agribisnis “013” Fakultas Pertanian
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™