Hal tersebut disampaikan Bupati saat membuka penyuluhan bahaya narkoba yang digelar oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra bersama BNK Koltim, di Aula Kantor Camat Ladongi, Jumat (29/04).
Peredaran narkotika di Koltim membuat Tony mencemaskan masa depan generasi muda. Dia mengingatkan narkoba hanya membawa petaka bagi penggunanya. Hasilnya hanya ada tiga, tewas, masuk penjara, atau gila.
Tony juga mengingatkan bahwa Ladongi sudah menjadi tempat pengedar narkotika menjalankan aksi haramnya. “Kalau ada yang lihat orang pakai narkoba, tolong laporkan sama Pak Polisi biar ditangkap saja mereka,” katanya.
Kepala BNNP Sultra, Kombes Pol Drs Fauzan Djamal pun membenarkan penjelasan Bupati. Peredaran narkoba tak hanya menyasar lokasi padat penduduk, tetapi juga sudah sampai di desa-desa. Masyarakat di pedesaan, terutama kalangan muda yang kurang paham mengenai bahaya narkoba, pasti akan terbujuk untuk coba-coba dan akhirnya menjadi kecanduan.
“Itulah pentingnya penyuluhan supaya kita semua tahu seperti apa itu narkoba dan bagaimana bahayanya,” kata Kombes Fauzan di hadapan masyarakat yang tampak antusias menyimak materi yang dibawakannya.
Di Indonesia, kata dia, jumlah kematian yang diakibatkan narkoba sangat tinggi. Setiap hari, sekitar 30 sampai 50 orang tewas setelah menenggak barang haram tersebut.(http://bkk.fajar.co.id/)
0 komentar:
Post a Comment
ANOATIMESCOM™